Jumat, 20 April 2012


MEMBENTUK  KARAKTERISTIK GURU PROFESIONALISME DALAM  MENGAJAR

Muhamad Erwin Nugraha

Abstrak
                        Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana membentuk karakteristik guru profesionalisme.
                        Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dengan tujua mendeskripsikan karakteristik profesionalisme guru.
                        Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: Ada dua faktor yang membentuk profesionalisme guru yaitu  faktor internal dan eksternal
            Faktor internal melibatkan individu guru itu sendiri, kemauan untuk berubah, berinovasi, menerima hal yang baru, memperdalam ilmu pendidikan, evaluasi diri dan refleksi diri, merupakan syarat yang harus ditempuh untuk menjadi profesional.
            Faktor eksternal sangat berpengaruh terhadap profesionalisme guru. Stimulus menjadi kunci dalam pembentukan karakter yang profesional. Pelatihan, supervisi secara berkala menjadi 2 hal dari sekian banyak faktor penunjang profesionalisme guru.


                        Generally  this study aims to get an idea of how to shape the characteristics of teacher professionalism
                                    The research method used in this research is survey method the aim of  describe the characteristics of teacher professionalism. The results obtained are as follows: There are two factors that make up the professionalism of teachers, namely internal andexternal factors
            Internal factors include the individual's own teacher, a willingness to change,innovate, accept the new terms, deepening science education,self evaluationand self-reflection, a condition that must be taken to be a professional.
            External factors greatly influence the professionalism of teachers. Be a keystimulus inthe formation of a professional character. Training, regular supervision to 2 terms of the many factors supporting the professionalism of teachers.

Kata Kunci : karakteristik, Profesionalisme, internal, eksternal, stimulus

Pendahuluan
Profesionalisme guru dalam mengajar dituntut untuk selalu berada pada sebuah garfik yang meningkat. Besaran kenaikannya bukan menjadi masalah utama bagi tenaga pendidik, namun konsistensi untuk selalu menjadi guru profesional, peningkatan kualitas mengajar, bertambahnya wawasan tentang pendidikan menjadi hal  yang mutlak harus dimiliki oleh guru, yang dalam dirinya tertanam keinginan untuk melakukan perubahan. Idealnya ketika profesionalisme guru meningkat maka out put pendidikan pun memiliki kualitas yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Pemerintah beserta senjata kebijakannya, telah berusaha membuat berbagai program untuk dapat menunjang peningkatan profesionalisme guru, baik itu program yang langsung bersentuhan dengan individu guru maupun program-program penunjang seperti pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa profesionalisme guru merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi, seiring dengan semakin meningkatnya persaingan yang semakin ketat dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Diperlukan orang-orang yang memang benar-benar ahli di bidangnya, sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya agar setiap orang dapat berperan secara maksimal, termasuk guru sebagai sebuah profesi yang menuntut kecakapan dan keahlian tersendiri. Profesionalisme tidak hanya karena faktor tuntutan dari perkembangan jaman, tetapi pada dasarnya juga merupakan suatu keharusan bagi setiap individu dalam kerangka perbaikan kualitas hidup manusia. Profesionalisme menuntut keseriusan dan kompetensi yang memadai, sehingga seseorang dianggap layak untuk melaksanakan sebuah tugas
            Guru sebagai sebuah profesi yang sangat strategis dalam pembentukan dan pemberdayaan anak-anak penerus bangsa, memliki peran dan fungsi yang akan semakin signifikan dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu pemberdayaan dan peningkatan kualitas guru sebagai tenaga pendidik, merupakan sebuah keharusan yang memerlukan penangan lebih serius. Profesinalisme guru adalah sebuah keharusan yang tidak dapat di tawar-tawar lagi.
Dalam konteks pemberdayaan guru menuju sebuah profesi yang berkualitas dan secara empiris dapat dipertanggung jawabkan, memerlukan keterlibatan banyak pihak dan stakeholders, termasuk pemerintah sebagai penyelengara Negara. Diperlukan sebuah kondisi yang dapat memicu dan memacu para guru agar dapat bersikap, berbuat serta memiliki kapasitas dan kapabilitas yang sesuai dengan bidang ke-ilmuannya masing-masing.
            Profesonalisme guru sebagai tenaga pendidik akan tercermin pada karakteristiknya pada saat proses pembelajaran di dalam kelas. Guru yang berkualitas  adalah guru yang profesional dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Guru yang profesional  mampu merancang dan  melaksanakan pembelajaran, serta  menilai   hasil pembelajaran. Untuk itu seorang guru yang profesional  harus menguasai bahan ajar, memahami karakteristik peserta didik, dan terampil dalam memilih metode pembelajaran dan melaksanakan proses pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka, rumusan permasalahan dalam penelitian ini terfokus pada karakteristik guru profesional dalam mengajar.

Rumusan Masalah
Penelitian sederhana ini akan mencoba untuk mendeskripsikan karakteristik guru profesional dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai rumusan masalah khusus yaitu mencakup:
1.               Bagaimana membentuk karkateristik guru yang profesional?
2.               Bagaimana strategi peningkatan kualitas profesionalisme guru?

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.               Mengetahui karakteristik guru yang profesional
2.             2.      Mengetahui strategi peningkatan kualitas profesionalisme guru

Manfaat Penelitian
1.                  Sebagai deskripsi tentang profesionalisme guru
2.                 2.  Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kemampuan profesional untuk mengadakan perubahan, perbaikan dalam pembelajaran di sekolah



Landasan Teori
            Upaya pemahaman terhadap karakteristik guru yang profesional akan memberikan gambaran bagaimana seorang tenaga pendidik dikatakan menjadi seorang yang profesional. Dalam paparan ini ada beberapa landasan yang dijadikan sebagai pijakan untuk memperkuat hasil analisis. Profesionalisme adalah sebuah proses yang terus menerus harus dijaga, dikembangkan dan digunakan.
            Pembinaan profesional adalah usaha memberi bantuan kepada guru untuk memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan mengajar dan menumbuhkan sikap profesional sehingga guru menjadi lebih ahli dalam mengelola KBM dalam membelajarkan anak didik. Depdikbud (1995:5) dalam Suhardan (2010:28)
            Inovasi sebagai bentuk perubahan ke arah yang lebih baik menjadi sorotan dalam penelitian ini, guru yang profesional hendaknya selalu berinovasi untuk mencari dan mendapatkan hal-hal yang baru dalam pendidikan.
            Secara umum  dapat dinyatakan bahwa inovasi merupakan sebuah pemikiran, praktek, atau objek yang dianggap sesuatu yang baru yang dianggap mampu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi. Suherli (2010:1)

Metode Penelitian
            Penelitian ini menggunakan metode survei terbatas pada kelompok sampel terjangkau, yaitu tenaga pengajar yang berada di Madrasah Tsanawiyah Negeri Banjar. Metode ini digunakan karena tujuan penelitian sifatnya menganalisis secara evaluatif, dan mendeskripsikannya sesuai dengan teori yang digunakan.
            Pengamatan secara langsung dalam proses pembelajaran menjadi bahan dalam penelitian ini dan membangun refleksi terhadap berbagai karakter guru yang ada.
            Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sampel terjangkau jadi bisa dikatakan bahwa penelitian ini adalah penelitian sampel.



Hasil Penelitian Dan Pembahasan
            Dari proses analisa terhadap maslah penelitian, menunjukan bahwa ada beberapa aspek yang menjadi karakteristik profesionalisme profesionalisme guru.
Masa kerja bukanlah indikator seorang guru disebut profesional, dengan kata lain lama atau tidaknya masa mengajar bukan menjadi ukuran dalam melihat karakteristik guru yang profesional, penelitian di lapangan justru guru yang telah memiliki masa kerja yang lama ada kecenderungan profesionalismenya mengalami penurunan, hal tersebut sangat wajar terjadi, salah satu faktor penyebabnya adalah kejenuhan. Namun tidak sedikit pula guru-guru muda yang idealnya masih fresh, masih bersemangat justru tidak memperliatkan profesionalismenya sebagai tenaga pendidik.
Ada beberapa upaya dalam rangka membentuk karakteristik guru Profesional diantaranya:
1.      Mebiasakan untuk selalu Inovatif
Menurut Peter Ducker dalam Davila (2009:6), Inovasi adalah upaya menciptakan perubahan yang bertujuan. Inovatif identik dengan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik, efektif, dan memuaskan.
Secara umum  dapat dinyatakan bahwa inovasi merupakan sebuah pemikiran, praktek, atau objek yang dianggap sesuatu yang baru yang dianggap mampu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi. Suherli (2010:1)
Seorang guru yang profesional setiap waktu dan keadaan harus selalu berinovasi, berimprovisasi dengan pembelajaran, sehingga terciptalah sebuah keadaan baru yang bertujuan untuk mencapai hasil yang maksimal. Aplikasinya inovasi dalam pemberian materi, pemberian tugas, sistem penilaian dan evaluasi. Dengan karya-karya yang inovatif akan memberikan suasana baru sekaligus tantangan baru bagi para peserta didik.
2.      Memahami karakter siswa
Setiap individu siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda, terutama dalam hal penyerapan materi-materi pembelajaran. Guru yang profesional memiliki kepekaan dalam menghadapi masalah seperti ini. Pembelajaran di dalam kelas tidak disama ratakan kepada seluruh siswa, namun guru harus mampu melihat dan menyusun strategi dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga seluruh siswa memiliki kemampuan yang cenderung sama di akhir pembelajaran.
3.      Memahami dan mengaplikasikan model-model pembelajaran sesuai dengan materi
Model pembelajaran adalah jurus-jurus ampuh yang harus dimiliki, dipahami dan dilaksanakan oleh setiap guru. Pemilihan model pembelajaran yang sesuai tentunya akan berimplikasi positif terhadap  hasil belajar siswa. Profesionalisme dapat diukur dari kemampuan guru dalam menguasai metode-metode pembelajaran. Data di lapangan menunjukan aplikasi model-model pembelajaran sangat jarang digunakan. Pembelajaran masih terfokus teacher center.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dengan demikian aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan dan tertata secara sistematis. Berdiati (2010:3)

Strategi Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru
            Guru merupakan sebuah lapangan kerja yang menuntut adanya sikap profesionalisme dalam tatanan kerjanya, yang senanatiasa menerima hal-hal baru yang dapat menunjang keberhasilan sebuah proses pembelajaran. Namun demikian realita di lapangan ada kecenderungan kualitas profesionalisme guru menurun sesuai dengan masa kerja yang ditempuh, terutama dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Ada beberapa cara atau strategi yang harus dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas guru diantaranya:
1.      melalui pelatihan yang efektif, setelah pelatihan harus ada umpan balik berupa ujian.
2.      membaca buku atau hasil penelitian tentang guru yang profesional,
3.      melakukan refleksi diri terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan,
4.      melakukan refleksi diri terhadap prilaku yang ditampilkan di depan kelas dan  di sekolah,
5.      melakukan evaluasi diri terhadap kinerja yang telah dicapai. Selain itu untuk meningkatkan profesionalisme guru, kepala sekolah harus memantau kinerja guru melalui obervasi di kelas dan menggali informasi dari peserta didik tentang pelaksanaan pembelajaran, dan menganalisis hasil ujian sekolah dan hasil ujian nasional.  
6.      Kepala sekolah harus bekerja sinergis degan pengawas sekolah dalam membangun guru yang profesional. Untuk itu pengawas harus memiliki kemampuan dalam membantu  guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Kerja yang sinergis antara kepala sekolah dengan  pengawas pendidikan mutlak diperlukan dalam meningkatkan kinerja guru.
            Untuk itu perlu dilakukan pertemuan berkala  membahas pencapaian kinerja guru dan cara untuk meningkatkannya. Faktor lain yang penting dalam meningkatkan profesionaslisme guru adalah pemberian pelatihan secara berkala. Setiap tahun guru harus diberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya melalui pelatihan yang terprogram dan sistematik. Pelatihan ini juga merupakan arena untuk penyegaran dan tukar menukar pengalaman antar guru. Kinerja guru
ditentukan oleh banyak faktor, namun yang paling utama adalah profesionaslisme guru. Guru yang professional  adalah yang menguasai bahan ajar, menguasai peserta didik, trampil dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran, dan menjadi teuladan dalam penampilan maupun ucapan di kelas dan di sekolah maupun di masyarakat.






Pembentukan guru yang Profesional
GURU PROFESIONAL
 



metode pembelajaran dan melaksanakan proses pembelajaran


Pelatihan secara berkala
Respon terhadap hal baru dalam pendidikan

Responsif terhadap karakter siswa
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Evaluasi Diri
Supervisi
Profesional
 





           
           

            Pembentukan karakter guru yang profesional melibatkan seluruh stek holder pendidikan termasuk di dalamnya pemerintah dan lembaga pendidikan itu sendiri, sinergitas semua pihak maka meningkatnya profesionalisme guru terutama dalam proses pembelajaran akan mengalami grafik peningkatan kualitas lulusan.

Kesimpulan
             Guru sebagai tenaga pendidik dituntut untuk menjadi seorang manusia yang profesional, dalam arti memiliki kecakapan dan pengetahuan yang luas dalam bidang pendidikan. Indikator profesionalisme guru dapat dilihat dari karakteristik, penerapan strategi, metode, model pembelajaran pada saat berada dalam kelas. Memahami karakteristik siswa, responsif terhadap hal-hal yang baru merupakan bagian dari sikap profesionalisme.
            Faktor internal dan eksternal sangat mempengaruhi pembentukan karakteristik profesionalisme guru. Faktor internal melibatkan individu guru itu sendiri, kemauan untuk berubah, berinovasi, menerima hal yang baru, memperdalam ilmu pendidikan, evaluasi diri dan refleksi diri, merupakan syarat yang harus ditempuh untuk menjadi profesional.
Faktor eksternal sangat berpengaruh terhadap profesionalisme guru. Stimulus menjadi kunci dalam pembentukan karakter yang profesional. Pelatihan, supervisi secara berkala menjadi 2 hal dari sekian banyak faktor penunjang profesionalisme guru.

Saran
Untuk Guru
1.      Profesionalisme adalah karakter tenaga pendidik, maka teruslah untuk menjadi seorang guru yang profesional
2.      Bukalah wawasan tentang dunia pendidikan, aplikasikan strategi, metode, model dalam proses pembelajaran
3.      Tenaga pendidik harus selalu berinovasi

Untuk Pemerintah
1.      Adakan pelatihan-pelatihan secara berkala sebagai stimulus dalam pengembangan karakteristik gur yang profesional
2.      Supervisi Profesional. Pengawasan secara ketat dan berkala akan menjaga kedisiplinan dan etos kerja para tenaga pendidik.
3.      Kebijakan Reward and punishment dijalankan sesuai aturan yang berlaku.






Daftar Pustaka

Kusmana Suherli (2010). Manajemen Inovasi Pendidikan. Ciamis : Pascasarjana Unigal Press
Suhardan Dadang (2010). Supervisi Profesional. Bandung : Alfabeta
Berdiati Ika (2010). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis PAKEM. Bandung: Sega Arsy


Biodata Penulis:
Muhamad Erwin Nugraha, S.S adalah Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri Banjar. Memegang mata pelajaran Bahasa Sunda. Riwayat pendidikan S1 Fakultas Sastra Jurusan Sastra Sunda Universitas Padjadjaran Bandung. Aktif menulis terutama dalam bidang sastra dalam bentuk sajak, cerpen dan artikel. Beberapa tulisan dimuat di media masa lokal seperti majalah Mangle, Koran Sunda, dan Surat Kabar Priangan.  













Tidak ada komentar:

Posting Komentar