MEMBENTUK KARAKTERISTIK GURU PROFESIONALISME DALAM MENGAJAR
Muhamad Erwin Nugraha
Abstrak
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran tentang bagaimana membentuk karakteristik guru profesionalisme.
Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dengan tujua
mendeskripsikan karakteristik profesionalisme guru.
Hasil
penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: Ada dua faktor yang membentuk
profesionalisme guru yaitu faktor
internal dan eksternal
Faktor internal melibatkan
individu guru itu sendiri, kemauan untuk berubah, berinovasi, menerima hal yang
baru, memperdalam ilmu pendidikan, evaluasi diri dan refleksi diri, merupakan
syarat yang harus ditempuh untuk menjadi profesional.
Faktor eksternal sangat
berpengaruh terhadap profesionalisme guru. Stimulus menjadi kunci dalam
pembentukan karakter yang profesional. Pelatihan, supervisi secara berkala
menjadi 2 hal dari sekian banyak faktor penunjang profesionalisme guru.
Generally this study aims to get an idea of how to
shape the characteristics of teacher professionalism
The research
method used in this research is survey method the aim of describe the characteristics of teacher professionalism. The results obtained are as follows: There are two factors that make up the professionalism of teachers, namely internal andexternal factors
Internal factors include the individual's own teacher, a willingness to change,innovate, accept the new terms, deepening science education,self evaluationand self-reflection, a condition that must be taken to be a professional.
External factors greatly influence the professionalism of teachers. Be a keystimulus inthe formation of a professional character. Training, regular supervision to 2 terms of the many factors supporting the professionalism of teachers.
Internal factors include the individual's own teacher, a willingness to change,innovate, accept the new terms, deepening science education,self evaluationand self-reflection, a condition that must be taken to be a professional.
External factors greatly influence the professionalism of teachers. Be a keystimulus inthe formation of a professional character. Training, regular supervision to 2 terms of the many factors supporting the professionalism of teachers.
Kata Kunci : karakteristik, Profesionalisme, internal,
eksternal, stimulus
Pendahuluan
Profesionalisme guru dalam mengajar dituntut untuk selalu
berada pada sebuah garfik yang meningkat. Besaran kenaikannya bukan menjadi
masalah utama bagi tenaga pendidik, namun konsistensi untuk selalu menjadi guru
profesional, peningkatan kualitas mengajar, bertambahnya wawasan tentang
pendidikan menjadi hal yang mutlak harus
dimiliki oleh guru, yang dalam dirinya tertanam keinginan untuk melakukan
perubahan. Idealnya ketika profesionalisme guru meningkat maka out put
pendidikan pun memiliki kualitas yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Pemerintah beserta senjata kebijakannya, telah berusaha
membuat berbagai program untuk dapat menunjang peningkatan profesionalisme guru,
baik itu program yang langsung bersentuhan dengan individu guru maupun
program-program penunjang seperti pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pembelajaran.
Tidak
dapat disangkal lagi bahwa profesionalisme guru merupakan sebuah kebutuhan yang
tidak dapat ditunda-tunda lagi, seiring dengan semakin meningkatnya persaingan
yang semakin ketat dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Diperlukan
orang-orang yang memang benar-benar ahli di bidangnya, sesuai dengan kapasitas
yang dimilikinya agar setiap orang dapat berperan secara maksimal, termasuk
guru sebagai sebuah profesi yang menuntut kecakapan dan keahlian tersendiri.
Profesionalisme tidak hanya karena faktor tuntutan dari perkembangan jaman,
tetapi pada dasarnya juga merupakan suatu keharusan bagi setiap individu dalam
kerangka perbaikan kualitas hidup manusia. Profesionalisme menuntut keseriusan
dan kompetensi yang memadai, sehingga seseorang dianggap layak untuk
melaksanakan sebuah tugas
Guru
sebagai sebuah profesi yang sangat strategis dalam pembentukan dan pemberdayaan
anak-anak penerus bangsa, memliki peran dan fungsi yang akan semakin signifikan
dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu pemberdayaan dan peningkatan kualitas
guru sebagai tenaga pendidik, merupakan sebuah keharusan yang memerlukan
penangan lebih serius. Profesinalisme guru adalah sebuah keharusan yang tidak dapat di tawar-tawar
lagi.
Dalam
konteks pemberdayaan guru menuju sebuah profesi yang berkualitas dan secara empiris dapat dipertanggung
jawabkan, memerlukan keterlibatan banyak pihak dan stakeholders, termasuk
pemerintah sebagai penyelengara Negara. Diperlukan sebuah kondisi yang dapat
memicu dan memacu para guru agar dapat bersikap, berbuat serta memiliki
kapasitas dan kapabilitas yang sesuai dengan bidang ke-ilmuannya masing-masing.
Profesonalisme
guru sebagai tenaga pendidik akan tercermin pada karakteristiknya pada saat
proses pembelajaran di dalam kelas. Guru yang berkualitas adalah guru yang profesional dalam
melaksanakan tugas pembelajaran. Guru yang profesional mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran, serta menilai
hasil pembelajaran. Untuk itu seorang guru yang profesional harus menguasai bahan ajar, memahami
karakteristik peserta didik, dan terampil dalam memilih metode pembelajaran dan
melaksanakan proses pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka, rumusan
permasalahan dalam penelitian ini terfokus pada karakteristik guru profesional
dalam mengajar.
Rumusan Masalah
Penelitian sederhana ini akan mencoba untuk
mendeskripsikan karakteristik guru profesional dalam beberapa pertanyaan
penelitian sebagai rumusan masalah khusus yaitu mencakup:
1.
Bagaimana
membentuk karkateristik guru yang profesional?
2.
Bagaimana
strategi peningkatan kualitas profesionalisme guru?
Tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.
Mengetahui
karakteristik guru yang profesional
2. 2. Mengetahui
strategi peningkatan kualitas profesionalisme guru
Manfaat
Penelitian
1.
Sebagai
deskripsi tentang profesionalisme guru
2. 2. Sebagai
bahan masukan dalam meningkatkan kemampuan profesional untuk mengadakan
perubahan, perbaikan dalam pembelajaran di sekolah
Landasan Teori
Upaya pemahaman terhadap
karakteristik guru yang profesional akan memberikan gambaran bagaimana seorang
tenaga pendidik dikatakan menjadi seorang yang profesional. Dalam paparan ini
ada beberapa landasan yang dijadikan sebagai pijakan untuk memperkuat hasil
analisis. Profesionalisme adalah sebuah proses yang terus menerus harus dijaga,
dikembangkan dan digunakan.
Pembinaan profesional adalah usaha
memberi bantuan kepada guru untuk memperluas pengetahuan, meningkatkan
keterampilan mengajar dan menumbuhkan sikap profesional sehingga guru menjadi
lebih ahli dalam mengelola KBM dalam membelajarkan anak didik. Depdikbud
(1995:5) dalam Suhardan (2010:28)
Inovasi sebagai bentuk perubahan ke
arah yang lebih baik menjadi sorotan dalam penelitian ini, guru yang profesional
hendaknya selalu berinovasi untuk mencari dan mendapatkan hal-hal yang baru
dalam pendidikan.
Secara umum dapat dinyatakan bahwa inovasi merupakan
sebuah pemikiran, praktek, atau objek yang dianggap sesuatu yang baru yang
dianggap mampu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi. Suherli (2010:1)
Metode
Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
survei terbatas pada kelompok sampel terjangkau, yaitu tenaga pengajar yang
berada di Madrasah Tsanawiyah Negeri Banjar. Metode ini digunakan karena tujuan
penelitian sifatnya menganalisis secara evaluatif, dan mendeskripsikannya
sesuai dengan teori yang digunakan.
Pengamatan secara langsung dalam
proses pembelajaran menjadi bahan dalam penelitian ini dan membangun refleksi terhadap
berbagai karakter guru yang ada.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh sampel terjangkau jadi bisa dikatakan bahwa penelitian ini adalah
penelitian sampel.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Dari proses analisa terhadap maslah penelitian,
menunjukan bahwa ada beberapa aspek yang menjadi karakteristik profesionalisme profesionalisme
guru.
Masa
kerja bukanlah indikator seorang guru disebut profesional, dengan kata lain
lama atau tidaknya masa mengajar bukan menjadi ukuran dalam melihat
karakteristik guru yang profesional, penelitian di lapangan justru guru yang
telah memiliki masa kerja yang lama ada kecenderungan profesionalismenya
mengalami penurunan, hal tersebut sangat wajar terjadi, salah satu faktor
penyebabnya adalah kejenuhan. Namun tidak sedikit pula guru-guru muda yang
idealnya masih fresh, masih bersemangat justru tidak memperliatkan
profesionalismenya sebagai tenaga pendidik.
Ada
beberapa upaya dalam rangka membentuk karakteristik guru Profesional
diantaranya:
1. Mebiasakan untuk selalu Inovatif
Menurut Peter Ducker dalam Davila (2009:6), Inovasi
adalah upaya menciptakan perubahan yang bertujuan. Inovatif identik dengan
sebuah perubahan ke arah yang lebih baik, efektif, dan memuaskan.
Secara umum dapat
dinyatakan bahwa inovasi merupakan sebuah pemikiran, praktek, atau objek yang
dianggap sesuatu yang baru yang dianggap mampu mengatasi permasalahan yang
sedang dihadapi. Suherli (2010:1)
Seorang guru yang profesional setiap waktu dan keadaan harus
selalu berinovasi, berimprovisasi dengan pembelajaran, sehingga terciptalah
sebuah keadaan baru yang bertujuan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Aplikasinya inovasi dalam pemberian materi, pemberian tugas, sistem penilaian
dan evaluasi. Dengan karya-karya yang inovatif akan memberikan suasana baru
sekaligus tantangan baru bagi para peserta didik.
2. Memahami karakter siswa
Setiap individu siswa memiliki kemampuan yang
berbeda-beda, terutama dalam hal penyerapan materi-materi pembelajaran. Guru
yang profesional memiliki kepekaan dalam menghadapi masalah seperti ini.
Pembelajaran di dalam kelas tidak disama ratakan kepada seluruh siswa, namun
guru harus mampu melihat dan menyusun strategi dalam menyampaikan materi
pembelajaran, sehingga seluruh siswa memiliki kemampuan yang cenderung sama di
akhir pembelajaran.
3. Memahami dan mengaplikasikan model-model pembelajaran
sesuai dengan materi
Model pembelajaran adalah jurus-jurus ampuh yang harus
dimiliki, dipahami dan dilaksanakan oleh setiap guru. Pemilihan model
pembelajaran yang sesuai tentunya akan berimplikasi positif terhadap hasil belajar siswa. Profesionalisme dapat
diukur dari kemampuan guru dalam menguasai metode-metode pembelajaran. Data di
lapangan menunjukan aplikasi model-model pembelajaran sangat jarang digunakan.
Pembelajaran masih terfokus teacher center.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematis dalam mencapai tujuan belajar tertentu dan
berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dengan demikian
aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan dan tertata
secara sistematis. Berdiati (2010:3)
Strategi Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru
Guru merupakan sebuah lapangan kerja
yang menuntut adanya sikap profesionalisme dalam tatanan kerjanya, yang
senanatiasa menerima hal-hal baru yang dapat menunjang keberhasilan sebuah
proses pembelajaran. Namun demikian realita di lapangan ada kecenderungan
kualitas profesionalisme guru menurun sesuai dengan masa kerja yang ditempuh,
terutama dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Ada beberapa cara atau
strategi yang harus dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas guru
diantaranya:
1. melalui pelatihan yang efektif, setelah
pelatihan harus ada umpan balik berupa ujian.
2. membaca buku atau hasil penelitian tentang
guru yang profesional,
3. melakukan refleksi diri terhadap proses
pembelajaran yang telah dilakukan,
4. melakukan refleksi diri terhadap prilaku
yang ditampilkan di depan kelas dan di
sekolah,
5. melakukan evaluasi diri terhadap kinerja
yang telah dicapai. Selain itu untuk meningkatkan profesionalisme guru, kepala
sekolah harus memantau kinerja guru melalui obervasi di kelas dan menggali
informasi dari peserta didik tentang pelaksanaan pembelajaran, dan menganalisis
hasil ujian sekolah dan hasil ujian nasional.
6. Kepala sekolah harus bekerja sinergis
degan pengawas sekolah dalam membangun guru yang profesional. Untuk itu
pengawas harus memiliki kemampuan dalam membantu guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di
kelas. Kerja yang sinergis antara kepala sekolah dengan pengawas pendidikan mutlak diperlukan dalam
meningkatkan kinerja guru.
Untuk
itu perlu dilakukan pertemuan berkala
membahas pencapaian kinerja guru dan cara untuk meningkatkannya. Faktor
lain yang penting dalam meningkatkan profesionaslisme guru adalah pemberian pelatihan
secara berkala. Setiap tahun guru harus diberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya
melalui pelatihan yang terprogram dan sistematik. Pelatihan ini juga merupakan
arena untuk penyegaran dan tukar menukar pengalaman antar guru. Kinerja guru
ditentukan oleh banyak faktor, namun yang paling
utama adalah profesionaslisme guru. Guru yang professional adalah yang menguasai bahan ajar, menguasai
peserta didik, trampil dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran, dan
menjadi teuladan dalam penampilan maupun ucapan di kelas dan di sekolah maupun
di masyarakat.
Pembentukan guru yang
Profesional
GURU
PROFESIONAL
|
Pelatihan secara berkala
|
Respon terhadap hal baru dalam pendidikan
|
Responsif terhadap karakter siswa
|
Faktor Internal
|
Faktor
Eksternal
|
Evaluasi
Diri
|
Supervisi
Profesional
|
Pembentukan
karakter guru yang profesional melibatkan seluruh stek holder pendidikan
termasuk di dalamnya pemerintah dan lembaga pendidikan itu sendiri, sinergitas
semua pihak maka meningkatnya profesionalisme guru terutama dalam proses
pembelajaran akan mengalami grafik peningkatan kualitas lulusan.
Kesimpulan
Guru sebagai tenaga pendidik dituntut untuk
menjadi seorang manusia yang profesional, dalam arti memiliki kecakapan dan
pengetahuan yang luas dalam bidang pendidikan. Indikator profesionalisme guru
dapat dilihat dari karakteristik, penerapan strategi, metode, model
pembelajaran pada saat berada dalam kelas. Memahami karakteristik siswa,
responsif terhadap hal-hal yang baru merupakan bagian dari sikap
profesionalisme.
Faktor
internal dan eksternal sangat mempengaruhi pembentukan karakteristik
profesionalisme guru. Faktor internal melibatkan individu guru itu sendiri,
kemauan untuk berubah, berinovasi, menerima hal yang baru, memperdalam ilmu
pendidikan, evaluasi diri dan refleksi diri, merupakan syarat yang harus
ditempuh untuk menjadi profesional.
Faktor eksternal sangat berpengaruh terhadap
profesionalisme guru. Stimulus menjadi kunci dalam pembentukan karakter yang
profesional. Pelatihan, supervisi secara berkala menjadi 2 hal dari sekian
banyak faktor penunjang profesionalisme guru.
Saran
Untuk Guru
1. Profesionalisme adalah karakter tenaga pendidik, maka
teruslah untuk menjadi seorang guru yang profesional
2. Bukalah wawasan tentang dunia pendidikan, aplikasikan
strategi, metode, model dalam proses pembelajaran
3. Tenaga pendidik harus selalu berinovasi
Untuk
Pemerintah
1. Adakan pelatihan-pelatihan secara berkala sebagai
stimulus dalam pengembangan karakteristik gur yang profesional
2. Supervisi Profesional. Pengawasan secara ketat dan
berkala akan menjaga kedisiplinan dan etos kerja para tenaga pendidik.
3. Kebijakan Reward and punishment dijalankan sesuai aturan
yang berlaku.
Daftar Pustaka
Kusmana Suherli (2010). Manajemen Inovasi Pendidikan. Ciamis : Pascasarjana Unigal Press
Suhardan Dadang (2010). Supervisi Profesional. Bandung : Alfabeta
Berdiati Ika (2010). Pembelajaran
Bahasa Indonesia Berbasis PAKEM. Bandung: Sega Arsy
Biodata Penulis:
Muhamad Erwin Nugraha, S.S adalah Guru Madrasah
Tsanawiyah Negeri Banjar. Memegang mata pelajaran Bahasa Sunda. Riwayat
pendidikan S1 Fakultas Sastra Jurusan Sastra Sunda Universitas Padjadjaran
Bandung. Aktif menulis terutama dalam bidang sastra dalam bentuk sajak, cerpen
dan artikel. Beberapa tulisan dimuat di media masa lokal seperti majalah
Mangle, Koran Sunda, dan Surat Kabar Priangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar